Sejarah Pembangunan dan Periode Renovasi Masjid Nabawi

Sejarah Pembangunan dan Periode Renovasi Masjid Nabawi

Masjid Nabawi, juga dikenal sebagai Masjid Nabi, adalah salah satu tempat suci terpenting dalam agama Islam. Terletak di kota Madinah, Arab Saudi, masjid ini memiliki sejarah panjang yang bermula dari masa kehidupan Nabi Muhammad SAW dan terus mengalami berbagai periode renovasi sepanjang sejarah. Artikel ini akan membahas sejarah pembangunan dan periode renovasi Masjid Nabawi, serta perubahan signifikan yang telah terjadi dalam masjid ini selama berabad-abad.


Pembangunan Masjid Nabawi di Masa Nabi Muhammad SAW

Pembangunan Masjid Nabawi dimulai pada tahun ke-1 Hijriah (622 Masehi) setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah. Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah setelah hijrah dari Makkah untuk melarikan diri dari persekusi yang dialami oleh kaum Quraisy. Pendirian masjid ini dimulai dengan berdirinya Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat di tanah yang dimiliki oleh dua anak yatim piatu, Sahl dan Suhail.

Menggunakan bahan bangunan yang sederhana, seperti batu bata dan kayu, masjid pertama ini adalah struktur yang sederhana. Dinding-dinding masjid diperbuat dari lumpur dan batu bata, sementara tiang-tiangnya dibuat dari pohon kurma. Terdapat satu saujana yang menandai arah kiblat dan memberi tempat khusus bagi Nabi Muhammad SAW. Ini adalah masjid yang sederhana dan ramah yang digunakan sebagai tempat ibadah, pembelajaran, dan tempat berkumpulnya umat Islam.


Perkembangan dan Perluasan Selama Kepemimpinan Nabi

Selama masa kehidupan Nabi Muhammad SAW, Masjid Nabawi mengalami perkembangan dan perluasan. Pembangunan tambahan dan perluasan dilakukan untuk mengakomodasi jumlah umat Islam yang terus bertambah. Beberapa perubahan penting selama masa ini meliputi:

  • Penambahan Ruang: Bagian depan masjid diperluas dan diperbaiki untuk menampung lebih banyak jamaah. Selain itu, sebuah atap diperkenalkan untuk memberikan perlindungan dari panas matahari dan hujan.
  • Pembentukan Lubang di Dinding: Lubang-lubang kecil digali di dinding masjid untuk menyimpan barang-barang berharga dan dokumen penting umat Islam.
  • Perluasan Kuburan: Pada masa Nabi, dua kuburan pertama yang ada di kompleks masjid adalah milik dua sahabat, Said ibn Zaid dan Abu Hurairah.

Pembangunan dan perluasan ini adalah respons atas pertumbuhan pesat komunitas Muslim di Madinah dan untuk mengakomodasi kebutuhan umat Islam yang terus bertambah.


Periode Renovasi Pertama: Kepemimpinan Khalifah Umar ibn al-Khattab

Periode renovasi pertama Masjid Nabawi terjadi selama kepemimpinan Khalifah kedua, Umar ibn al-Khattab. Pada masa kepemimpinannya, Umar melihat perlunya memperluas masjid untuk mengakomodasi jumlah jamaah yang semakin banyak. Dia juga memerintahkan penambahan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan komunitas Muslim yang berkembang.

Pada masa kepemimpinannya, Masjid Nabawi mengalami perluasan signifikan. Dinding luar masjid diperluas, dan area yang lebih besar diberikan kepada jamaah untuk beribadah. Atap masjid diperbaiki dan diperluas untuk memberikan perlindungan yang lebih baik dari panas matahari dan hujan.


Periode Renovasi Kedua: Kepemimpinan Khalifah Utsman ibn Affan

Periode renovasi kedua Masjid Nabawi terjadi selama kepemimpinan Khalifah ketiga, Utsman ibn Affan. Pada masa kepemimpinannya, masjid mengalami perubahan signifikan, termasuk penambahan bangunan dan fasilitas tambahan.

Salah satu perubahan penting adalah penambahan tempat-tempat tidur dan penginapan bagi jamaah yang datang dari luar Madinah. Ini memungkinkan para peziarah untuk tinggal di dekat masjid selama kunjungan mereka dan mengakomodasi kebutuhan mereka.

Selama masa ini, Utsman juga memerintahkan pemasangan kubah berwarna hijau yang khas, yang telah menjadi ciri khas Masjid Nabawi.


Periode Renovasi Ketiga: Kepemimpinan Khalifah Al-Walid ibn Abd al-Malik

Periode renovasi ketiga terjadi pada abad ke-8 Masehi, selama kepemimpinan Khalifah Umayyah, Al-Walid ibn Abd al-Malik. Khalifah Al-Walid memutuskan untuk melakukan perluasan besar-besaran terhadap Masjid Nabawi.

Perluasan ini mencakup pembangunan selasar di sekitar masjid, yang membantu mengakomodasi lebih banyak jamaah. Dia juga memperbaiki atap masjid dan menambahkan minaret pertama untuk panggilan shalat. Selain itu, area yang luas di sekitar makam Nabi Muhammad SAW diperindah dengan pemasangan marmer dan ornamen berharga.

Pembangunan selama periode renovasi ketiga ini mengubah wajah Masjid Nabawi secara signifikan, menjadikannya lebih besar dan lebih megah daripada sebelumnya.


Periode Renovasi Selama Abad-Awal Kerajaan Saud

Pada abad ke-20, selama pemerintahan Kerajaan Arab Saudi, terjadi periode renovasi yang signifikan pada Masjid Nabawi. Renovasi ini dimaksudkan untuk mengakomodasi jumlah peziarah yang semakin meningkat dan meningkatkan fasilitas yang ada.

Beberapa perubahan penting selama periode ini meliputi penambahan tempat duduk yang lebih banyak bagi jamaah, pengaturan pendingin udara, perbaikan tata cahaya, dan perluasan area untuk peziarah. Atap masjid diperbarui dengan teknologi terbaru untuk memberikan perlindungan dari panas gurun yang terik di Madinah.


Periode Renovasi Terkini: Proyek Perluasan Masjid Nabawi

Pada tahun 2013, Kerajaan Arab Saudi mengumumkan proyek perluasan terbaru untuk Masjid Nabawi. Proyek ini bertujuan untuk mengakomodasi lebih banyak peziarah dan jamaah serta memberikan fasilitas yang lebih baik. Beberapa perubahan yang direncanakan dalam proyek ini termasuk:

  • Perluasan Courtyard: Salah satu perubahan utama adalah perluasan halaman masjid untuk memberikan lebih banyak ruang bagi jamaah. Hal ini diharapkan dapat menampung sekitar dua juta jamaah pada saat yang sama.
  • Penambahan Minaret: Proyek ini mencakup penambahan minaret baru yang dirancang untuk menciptakan pemandangan yang lebih indah dan simbolis.
  • Perbaikan Fasilitas: Proyek perluasan juga mencakup perbaikan fasilitas umum di sekitar masjid, termasuk toilet, tempat berwudhu, dan tempat minum.
  • Pemasangan Teknologi Canggih: Masjid ini dilengkapi dengan teknologi mutakhir, seperti penyejuk udara, sistem keamanan, dan sistem pengeras suara.

Proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah Arab Saudi untuk menjaga dan memperbarui Masjid Nabawi agar tetap menjadi tempat suci yang nyaman bagi jamaah dan peziarah.


Kesimpulan

Masjid Nabawi adalah salah satu tempat suci terpenting dalam agama Islam, dan sejarah pembangunan serta renovasi Masjid Nabawi mencerminkan perkembangan Islam dan perubahan zaman. Dibangun pada awal Islam sebagai tempat ibadah yang sederhana, masjid ini telah mengalami beberapa periode renovasi yang signifikan untuk mengakomodasi jumlah umat Islam yang terus bertambah.

Dari perluasan yang dilakukan oleh Khalifah Umar ibn al-Khattab hingga proyek perluasan terbaru oleh pemerintah Arab Saudi, Masjid Nabawi terus menjadi tempat yang indah dan nyaman bagi jamaah dan peziarah. Ini adalah tempat yang memiliki sejarah panjang dan bermakna dalam kehidupan Muslim, dan akan terus menjadi tempat penting dalam Islam di masa depan. Semoga masjid ini terus menjadi tempat ibadah yang damai dan suci bagi umat Islam di seluruh dunia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak